Pandemi COVID-19 memberikan dampak negatif pada tatanan kehidupan termasuk sektor Perekonomian. Penyebaran COVID 19
Sangat cepat terjadi sehingga kasus terpapar COVID 19 terus bertambah di berbagai daerah termasuk Pulau Madura yang mengakibatkan angka kematian setiap harinya meningkat.
Masyarakat Madura yang pada awalnya tidak percaya dengan COVID-19 sekarang sudah mulai berhati-hati dengan mematuhi protokol kesehatan. Jalanan yang biasanya ramai dengan kendaraan sekarang sudah jarang. Disisi lain, masyarakat tidak keluar Rumah kecuali ada urusan penting.
Dalam Hal ini, COVID-19 menjadi penghambat perkembangan ekonomi warga Desa Sokobanah daya. Masyarakat mengalami kebigungan tentang bagaimana harus menjalankan usaha atau bisnisnya di masa Pandemi dengan tetap memperhatikan kesehatan diri dan keluarga.
Regulasi New Normal menjadi nafas segar untuk masyarakat. Kegiatan sudah kembali stabil meskipun tidak 100 Persen kembali pada rutinitas sebelumnya. Aktifitas seperti jual beli di Pasar, toko, pedagang kaki lima, dan perkerjaan lainnya sudah bisa dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan demikian, Perkembangan ekonomi sudah cukup membaik. Pendapatan dan pengeluaran sudah mulai seimbang. Di era new Normal, masyarakat sangat bersyukur bisa kembali memberikan nafkah untuk keluarga.
Di beberapa perguruan tinggi dan sekolah diterapkan Pertemuan tatap muka (PTM) terbatas. Sehingga proses belajar mengajar (PBM) bisa dilakukan secara Offline dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Dengan adanya New Normal Tatanan kehidupan mulai kembali stabil utamanya dalam sektor perekonomian. Hal demikian bisa menjadi evaluasi tentang apa yang perlu di kembangkan kedepannya sehingga pertumbuhan ekonomi bisa meluas dan meningkat.
Oleh Fitriyahtul Jannah Mahasiswa Jururusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang