Sumenep, majalahnusantara.com - Dugaan Pungutan Liar (PUNGLI) terjadi di tahun ajaran 2019, di SMA 1 Batuan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Orang tua siswa di kejutkan biaya yang sanagat memberatkan.
Salah satu wali murid, AN, inisial warga Desa Pamolokan, mengeluhkan biaya yang sangat mencekik, iya menerangkan bahwa, sekolah sudah di gratiskan semua untuk tahun ini.
“Kan SMA sudah di geratiskan oleh Gubenur Jawa timur Khofifah dan termasuk SPP, ini sdah termasuk pungli karena sudah menentukan nominal,” kata AN. Sabtu, (29/6/2019)
Ia juga membeberkan nominal yang menurutya memberatkan terhadap dirinya dan tentunya terhadap wali siswa yang lain.
"Untuk siswa kelas XII, Kata gori sumbangan Kegiatan OSIS dalam satu tahun Rp. 100.000, Sumbangan pembagunan Paving parkir Rp. 100.000, Sumbangan perpisahan kelas XII Rp. 100.000, Ijazah dan buku kenangan Rp. 100.000, Biaya BIMSUS untuk 6 mapel dalam 10 bulan Rp. 150.000, Pembelian buku untuk 2 semester Rp. 730.000, Pembelian buku BIMSUS Rp. 240.000, Buku pribadi Rp. 20.000, Atribut lokasi (2) Rp. 6000+Rp. 6000, Kebutuhan Air galon persiswa dalam 10 bulan Rp. 100.000, Jadi total keseluruhan yang di tanggung oleh tiap siwa kelas XII Rp. 1.596.000, ini sangat berat bagi kami, " jelas AN kembali.
Dan dengan penuh kesal AN berkata bahwa, seandainnya SMAN 1 Batuan Sumenep itu sekolah Unggulan, mungkin wajar lah kalau biayanya besar.
" SMAN 1 Batuan ini kan bukan Sekolah unggulan, kenapa biayanya sampai melangit, Kalau misalkan sekolah Unggulan, berapapun saya bayar, seharusnya masalah ini dapat teguran dari aparat penegak hukum" pungkas AN
Sampai berita ini diterbitkan, Drs. Salehoddin selakau Kepala Sekolah SMAN 1 Batuan saat hendak dikonfirmasi, ia enggan temui awak Media.(mr/hb)