Iklan

Banner Iklan Majalah Nusantara

Polemik Pupuk Bersubsidi di Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng Sumenep


Sumenep, majalahnusantara.com - Disela maraknya isu kelangkaan pupuk Urea pada bebarapa Kabupaten di Jawa timur, menyisakan pertanyaan besar bagi masyarakat. Lebih-lebih di Desa Cangkreng, Kec. Lenteng, Kab. Sumenep yang tidak terdistribusi dengan baik pada masyarakat.

Polemik pupuk Urea di Desa Cangkreng, Kec. Lenteng terjadi tepatnya di Dusun Dedder.  Masyarakat menduga jika pupuk Urea itu tidak dapat diperoleh dengan mudah karena disebabkan masyarakat tidak melakukan pengambilan bansos pada sipemilik E-Warung yang juga menjadi pemilik kios pupuk UD Gapoktan Harapan. 

Diketahui bahwa pemilik kios pupuk UD Gapoktan Harapan dan E-Warung bernama Ahmadi yang berada di Dusun dedder. Diungkap oleh seorang warga yang tidak menyebutkan namanya saat ia hendak berangkat ke kios pupuk milik Ahmadi untuk membeli pupuk. Ahmadi mengakatan bahwa pupuk tersebut tidak ada, atas jawaban yang dilontarkan oleh ahmadi kepada pembeli, masyarakat curiga hal itu ada sangkut paut dengan E-Warung yang dimiliki Ahmadi. 

"itu kan saya mau beli tapi tidak dikasih, lalu dia bilang kamu tidak mau saya kasih (pupuk), beras kamu tidak ambil ke saya," jelas warga (Minggu, 20/12/20). 

Ahmadi, saat didatangi ke kios  yang bertempat di Dusun Dedder, Desa Cangkreng oleh awak media untuk  dikonfirmasi terkait keterangan di atas, Ahmadi membantah jika yang dikatakan oleh masyarakat itu tidak benar. Ia menjelaskan bahwa sama sekali tidak ada sangkut paut antar kios pupuk dan E-warung, dan masyarakat juga salah paham terkait jawaban ahmadi yang mengatakan pupuk tidak ada, ia meminta masyarakat untuk datang menemuinya untuk mengklarifikasi kebenaran isu. 

"Sebenarnya tidak ada hubungannya antara kios dengan e-warung tapi masyarakat tidak paham, bahkan saya sampai mengatakan yang bilang tidak dikasih datang ke saya sendiri. Orang kan maunya beli urea, sementara pupuk ada macamnya urea, ZA, ponska, datangnya (pupuk) dalam satu truk tidak melulu urea tapi macem-macem, dan disitu orang salah faham dikiranya urea semua. Saya bilang kalau ZA dan ponska ada ureanya tidak ada, bukan saya tidak mau ngasih ke mereka cuma mereka itu bertanya ketika urea belum datang, sekarang urea sudah ada karena kemarin datang 5 ton," jelas Ahmadi (Minggu, 20/12/20).

(rb/hb).
Previous Post Next Post

Iklan Atas Postingan

Iklan Bawah Postingan

Banner Iklan Majalah Nusantara