Sumenep - Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Melalui Kabid Pemdes, Supardi menegaskan suapaya kinerja seorang Camat agar tidak gampang diintervensi oleh siapa pun.
Baru-baru ini santer dikabarkan bahwa Camat Dungkek, diduga mencoba mengintervensi beberapa perangkat Desa Lapa Laok untuk memundurkan diri secara terhormat dari jabatannya.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Siddeki (26), warga desa Lapa Laok, Kecamatan Dungkek, yang menjabat sebagai Kepala Dusun (Kadus) Buraja. Pihaknya mengaku bahwa dirinya dan tiga perangkat Desa Lapa Laok lainnya dihasut Camat Dungkek untuk berhenti secara baik-baik.
"Pak Camat itu bilang kepada kami, dari pada diberhentikan secara tidak terhormat lebih baik memundurkan diri," ungkap Siddeki, pada Kamis (20/8/2020) lalu.
Dari hal itu, Supardi mengatakan jika seorang Camat seharusnya memfasilitasi jika ada perkara di Desa. Dan berusaha mencari jalan tengahnya supaya permasalahan cepat teratasi
"Saya tidak mengerti mengapa pak Camat melakukan begitu, yang jelas aturan Perbup itu sudah ada," ungkap Supardi pada media , Selasa (25/08/2020).
Menurutnya, seorang camat itu harus jeli dan peka dalam memecahkan masalah yang terjadi di desa, jika ada perubahan terkait perangkat desa, camat itu harus memperhatikan hasil dari tim pemdes terkait.
"Camat itu tugasnya mengeluarkan rekomendasi, memfasilitasi, dari hasil tim Pemdes jika ada perubahan di Desa tersebut," tambah Supardi.
Diberitakan sebelumnya, ketua Gerakan Pemuda Timur Daya (Garda Raya), Abd. Basith dengan tegas mengatakan jika Camat Dungkek sebagai lembaga fungsional pemerintah telah bekerja di luar koridor dan haknya.
"Bahkan Camat sempat bilang, jika 3 perangkat tersebut memundurkan diri maka gajinya tetap dikasih. Kalau diberhentikan, maka gaji tidak akan dapat gaji," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Sayangnya, saat dikonfirmasi terpisah Camat Dungkek, Zaini belum bisa berkomentar. Meski saat ditelfon melalui sambungan selularnya terdengar aktif.