Sumenep, majalahnusantara.com - Diberitakan sebelumnya, pada tanggal 13 Maret 2020, Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep menggelar Unjuk rasa terkait kasus Oprasi Tangkap Tangan (OTT) yang tak kunjung ada tersangka, pada kesempatan itu, GMNI Sumenep, meminta Polres Sumenep segera menetapkan tersangka dan mengusut tuntas kasus tersebut.
Namun pada hari ini tanggal 20 Maret 2020, Polres Sumenep mengadakan konferensi Pers tentang kasus pengoplosan beras yang di produksi oleh gudang UD. Yudha Tama ART, di Desa Pamolokan, Kecamatan Kota, dan menetapkan satu tersangka.
Diketahui, tersangka tersebut, Latifa yang tak lain adalah pemilik gudang, sekaligus pengelola beras yang sebelumnya sempat di jadikan sebagai saksi oleh petugas kepolisian.
Pasalnya, pasca melalui beberapa pemeriksaan, polisi akhirnya menetapkan Latifa, dan akan mendalami kasus tersebut apakah masih ada keterkaitan dengan pihak lain, seperti pendistribusian beras dan lainya yang bersangkutan
“Perbuatan melanggar hukum dengan mengoplos beras premium dengan beras biasa. Tersangka juga menyemprotkan cairan aroma pandan,” kata AKBP. Deddy Supariadi, Kepala Polres (Kapolres) Sumenep dalam konferensi pers, Jumat (20/03/2020).
Dia menambahakan bahwa, selam pemeriksaan selama satu bulan itu, penyidik mengambil kesimpulan perbuatan yang dilakukan tersangka melanggar undang-undang perlindungan konsumen dan undang-undang perdagangan.
“Kita jerat pasal berlapis. Ancaman hukumannya 5 tahun penjara,” papar Deddy.
Dalam jumpa pers itu, Kapolres sumenep juga menunjukkan barang bukti yang disita dari tersangka yang terdiri dari karung beras, alat timbang, cairan pandan, dan beras oplosan siap edar.
Disamping itu, beras oplosan yang ditemukan itu, hanya beras oplosan yang hendak diedarkan ke Pulau Giligenting, akan tetapi untuk daerah daratan masih belum ditemukan.
Disial terkait keterlibatan pihak Bulog, Deddy mengatakan bahwa UD. Yudha Tama ART hanya membeli saja.
"Jadi ke pihak Bulog dia hanya membeli saja, namun tidak mengatakan beras akan dicampur dengan beras lain untuk diproduksikan lagi," tandasnya.(mr)