Bangkalan, 27 Juli 2019. Kelompok mahasiswa yang mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Mandiri tahun 2019 Universitas Trunojoyo Madura manfaatkan bambu dan limbah botol bekas menjadi mini green house, Yang merupakan teknologi tepat untuk daerah tropis dan mempunyai banyak keuntungan dalam produksi dan budidaya tanaman.
Pengerjaannya kurang lebih seminggu, material yang digunakan 30 % terbuat dari botol-botol plastic air mineral yang dikumpulkan dari wilayah sekitar Desa Petapan. Botol-botol plastic digunakan untuk menyusun dinding green house. Alasan penggunaan botol plastic ini adalah guna mereduksi jumlah produksi sampah plastik yang dibuang. Juga botol air mineral bisa dimanfaatkan kembali untuk berbagai produk kerajinan termasuk bagian dari struktur bangunan. Kerangka dari mini green house sendiri terbuat dari bambu yang merupakan potensi alam yang melimpah di Desa Petapan, Kec. Labang, Kab. Bangkalan. Hal ini sangat sesuai dengan tema yang diambil Kelompok KKN 87 yaitu Pengelolaan Sumber Daya & Potensi Desa Petapan.
“Saya melihat ada problem di Desa ini yaitu sampah plastik, nah kita ingin memanfaatkan limbah botol plastik untuk membuat dinding mini green house. Selain itu melihat bambu yang merupakan salah satu potensi sumber daya alam yang melimpah di Desa Petapan maka kita jua memanfaaatkan nya sebagai kerangka dalam pembuatan mini green house ini” Ujar Firdaus, salah satu mahasiswa KKN 87.
Koordinator kelompok KKN 87 Nur Rohman juga menyampaikan bahwa banyak sekali manfaat dari green house yang ramah lingkungan ini.
“Kita memanfaatkan mini green house untuk yang pertama adalah sebagai sarana yang digunakan untuk melakukan pembibitan tanaman. Tentu saja dengan cuaca yang sedang tidak menentu ini membuat tanaman mudah rapuh, maka green house dapat dijadikan sarana pembibitan tanaman. Yang kedua sebagai tempat untuk membududayakan tanaman tertentu. Ada beberapa tanaman yang hanya dapat tumbuh jika dirawat di tempat-tempat tertentu seperti tanman holtikultura yaitu buah, sayur, bunga, tanaman herbal, dan tanaman hias. Tentunya akan sangat membutuhkan tempat yang harus terjaga dari sinar mataharinya, suhunya, kandungan airnya, dsb. Yang ketiga selain mempunyai manfaat sebagai sarana merawat tanaman, green house juga sering digunakan sebgai sarana agro wisata.” Ujarnya
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Teguh Hidayatul Rachmad.,S.I.Kom.,M.Si.,MA mengaku bangga atas hasil kerja keras mahasiswa KKN yang dibimbingnya.
“Mini green house ini sangat menarik sekali jika nantinya dapat dikembangkan untuk memberdayakan warga. Selain itu material yang digunakan sangat ramah lingkungan,” ungkapnya
Lebih dari sekedar kreatifitas harapan yang lebih besar adalah agar perilaku cinta lingkungan dapat ditanamkan kepada masyarakat khususnya generasi muda daerah tersebut.(my/Hb)