Surabaya- Pemilihan umum serentak 2019 telah usai namun bagi sekelompok orang menganggap belum usai . Bahkan ada yang mencoba mengerahkan masa dengan mengatasnamakan people power.
Sejarah mencatat bahwa people power pernah terjadi tahun 1998 yang pada waktu itu mampu menyatukan seluruh rakyat indonesia untuk menghendaki Negara yang bersih adil dan Makmur untuk Rakyat.
Isu tersebut muncul pasca keluarnya hasil quick count Pilpres 2019 dengan menyebutan adanya pelanggaran dari penyelenggaraan pemili 2019.
Melihat situasi dan kondisi yang meresahkan masyarakat ini, Dewan Pimpinan Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Surabaya mengeluarkan pernyataan sikap.
"Kami tegas untuk mendukung penuh KPU yang sampai detik ini masih melakukan perhitungan Real Count hasil Pilpres selaku penyelenggara pemilu, Jangan sampai ada upaya yang hendak medelegitimasi Pemilu " ungkap Farid Wakabid Politik DPC GmnI Surabaya .
DPC GmnI Surabaya juga menghibau kepada masyarakat agar jangan sampai ada yang terprovokasi dan dukung untuk KPU melakukan tugasnya sampai selesai.
"Kita seharusnya sebagai warga negara yang baik yang patuh akan hukum sebaiknya menunggu dulu pengumuman hasil KPU kita tidak boleh mendahului dan kita harus mengikuti prosedur yang ada pada KPU. Pilpres disini harusnya sebagai ajang pendewasaan dalam berdemokrasi bukan malah mendegradasikan demokrasi. "Sudah sepatutnya kita sebagai bangsa Indonesia bersatu kembali pasca pemilu perbedaan pilihan adalah hal yang wajar dan bukan sebagai alasan kita untuk saling membeci dan memaki."Pungkas farid.