Surabaya-Situasi kota Surabaya pasca kejadian bom yang meledak di 3 gereja di wilayah Surabaya sangat mencekam dan terlihat sepi, bom yang juga meledak di rumah pelaku teror serta di wilayah Sidoarjo ini menuai banyak kecaman termasuk dari DPD GMNI Jawa Timur.
" Kami mengecam keras dan mengutuk aksi bom bunuh diri yang menelan banyak korban ini" terang Dendy selaku ketua DPD GMNI Jawa Timur.
Bom yang menelan banyak korban ini diduga dilakukan oleh kelompok radikal JAD/JAT.
DPD GMNI Jawa Timur juga menghimbau warga Jawa Timur tidak panik atas kejadian teror di Surabaya dan Sidoarjo ini.
"Kami menghimbau masyarakat Jawa Timur tetap tenang, jangan takut dan jangan panik, kita harus bersama sama melawan aksi terorisme ini, kami DPD GMNI Jawa Timur juga akan menginstruksikan kepada DPC GMNI Se Jawa Timur untuk turun melakukan aksi sesuai instruksi DPP GMNI" imbuh Dendy yang juga alumni UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Dendy juga menjelaskan bahwa berjihad itu bukan melakukan bom bunuh diri atau melakukan tindakan teror, "Berjihad itu bukan bom bunuh diri atau melakukan teror, tapi memberantas korupsi dan melawan penindasan" terang Dendy.
Selain itu DPD GMNI Jawa Timur juga menegaskan siap berjihad melawan terorisme bersama Polisi, "Insyallah kami siap bersama Polisi untuk berjihad melawan terorisme karena itu merupakan bentuk penindasan, dan Insyallah kader GMNI di Jatim juga siap" tutup Dendy.(dd/hb)