Jangan Sampai Terjebak oleh Kepentingan Elit
Pamekasan-Melihat kegaduhan Nasional akibat dari tuduhan penistaan
Agama, Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Atau yang dikenal STAIN
Pamekasan, Addarori Ibnu Wardi ikut angkat bicara. Pasalnya, menurut Addarori,
sapaan akrabnya, Aksi Demonstrasi merupakan salah satu bentuk keniscayaan dalam
Demokrasi. Dan, hal itu diperbolehkan dalam undang - undang.
Akan tetapi, Lanjut Salah Satu pengurus Dewan Pimpinan
Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atau DPC GMNI Pamekasan Ini, aksi
apapun perlu memperhatikan stabilitas Negara. "Massa aksi itu tujuannya
untuk memperbaiki sesuatu yang dianggap salah. Tapi, dalam aksi, jangan sampai
menerobos aturan dan merugikan Negara dan masyarakat." Terang Addarori.
Lebih lanjut, Addarori menyerukan kepada masyarakat, jangan
sampai terjebak oleh kepentingan elit yang ada di Jakarta. "Ini tidak
dalam rangka mendukung atau menolak pihak manapun. Tetapi, ini seruan secara
pribadi saya, jangan sampai karena kasus (Penistiaan, Red) ini, kita harus
mengorbankan kepentingan yang lebih besar, yaitu stabilitas nasional."
"Kita sama - sama dukung, siapa yang dianggap salah
perlu kiranya diberi tindakan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku. Jangan
sampai ada istilah kebal hukum, ataupun istilah takluk pada kelompok. Kita
negara hukum, dan kita wajib taat terhadap Hukum yang ada di Indonesia."
Tegas Addarori.
Disinggung sikap DPC GMNI Pamekasan, Addarori menyebut,
sampai saat ini belum ada keputusan apapun dari DPC GMNI Pamekasan.
"Sementara Kami Jajaran Pengurus DPC GMNI Pamekasan belum ada keputusan.
Hanya saja, kami sudah membaca Himbauan dari Korda Jawa Timur untuk tetap
menjaga persaudaraan dan keutuhan NKR, dan memasrhakan terhadap Proses Hukum
yang berlaku." Tutup Addarori. (db)