Ribuan warga 10 kecamatan di Kabupaten Bangkalan menggelar aksi demonstrasi di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Rabu (10/9/2025).
Massa yang diperkirakan berjumlah 3.000 orang ini menuntut perbaikan kinerja pemerintah dan menyoroti sejumlah isu pembangunan. Aksi ini dipimpin oleh Kepala Desa Lembung, Isrok.
Massa mulai berkumpul di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) sejak pukul 08.00 WIB, sebepum kemudian bergerak menuju Kantor Pemkab.
Mereka membawa mobil komando, spanduk berisi tuntutan, serta logistik. Solidaritas warga terlihat dari sumbangan tiga truk air minum kemasan untuk para pengunjuk rasa.
Aparat keamanan menerapkan pengamanan ketat dengan menerjunkan 700 personel gabungan dari Satsabhara Polres Bangkalan, Satbrimob Polda Jatim, TNI, dan Satpol PP. Satu unit kendaraan RCU disiagakan di depan gerbang kantor bupati.
Dalam mimbar bebas, Kades Lembung Isrok menyampaikan keraguan masyarakat terhadap keseriusan Bupati Lukman Hakim dalam membangun Bangkalan. Ia juga menyebut dugaan intervensi pihak tertentu dalam pemerintahan.
“Pembangunan di Bangkalan harus dirasakan bersama, bukan hanya untuk golongan tertentu. Bangkalan ini milik bersama, bukan milik perseorangan,” tegas Isrok.
Bupati Bangkalan Lukman Hakim bersama Wakil Bupati Moch Fauzan Ja’far menemui pengunjuk rasa. Di hadapan media, Lukman mengklaim aksi tersebut sebagai bentuk dukungan moral bagi pemerintahannya.
“Bagi kami, aksi massa ini berdampak besar sebagai dukungan untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang saat ini masih dalam tahap pelaksanaan,” kata Lukman.
Terkait isu pembangunan, Lukman menjelaskan bahwa Pemkab Bangkalan telah menganggarkan dana untuk mengatasi masalah sampah. Ia juga menyangkal tudingan adanya intervensi dalam lelang proyek.
“Usaha Pemkab Bangkalan dalam menjaga akuntabilitas sudah jelas. Sebelum penganggaran, kami mempublikasikannya di forum-forum tertentu. Semua sudah melalui Musrenbang dan dilaksanakan sesuai regulasi,” tegasnya.
Koordinator lapangan, Mohammad As’ad, mengajak massa untuk terus mengawal kebijakan bupati dan menuntut janji-janji yang belum ditepati.
Ia mengancam akan kembali dengan massa yang lebih besar jika Pemkab Bangkalan tidak segera menuntaskan berbagai permasalahan. Aksi unjuk rasa berlangsung selama sekitar dua jam sebelum massa membubarkan diri.(Ist)