Iklan

Banner Iklan Majalah Nusantara

MOMENTUM BULAN BUNG KARNO, GMNI UINSA GUNUNG ANYAR SURABAYA BERKUNJUNG KE MUSEUM H.O.S TJOKROAMINOTO DAN RUMAH LAHIR BUNG KARNO

 



Penulis: Najma Nabilah Mei Ariyanto.


Pada tanggal 15 Juni 2024, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) UIN Sunan Ampel (UINSA) Gunung Anyar melaksanakan kunjungan kebangsaan ke dua tempat yang bersejarah bagi bung karno selama di Surabaya: Museum Hos Tjokroaminoto dan Rumah Lahir Bung Karno. Kegiatan ini dilakukan untuk mengingat kembali perjalanan dan perjuangan bung karno selama di surabaya. 

perjalanan kali ini diawali dengan kumpul di Wisma Marinda Jl. Sukosemolo No.176, Semolowaru, Kec. Sukolilo, Surabaya, menuju museum Hos Tjokroaminoto di kawasan Peneleh, Surabaya. Rute perjalanan yang ditempuh memberikan pengalaman tersendiri, untuk merasakan suasana Kota Surabaya di pagi hari.


Museum Hos Tjokroaminoto yang beralamat di Jalan Peneleh VII No. 29-31, merupakan tempat yang penuh nilai sejarah. Hos Tjokroaminoto, yang dijuluki sebagai "Raja Jawa Tanpa Mahkota", adalah tokoh penting dalam gerakan kemerdekaan Indonesia. Di rumah inilah beliau banyak memberikan pendidikan politik dan kebangsaan kepada tokoh-tokoh muda yang kelak menjadi pemimpin bangsa, seperti Soekarno, Semaun, Alimin, Musso hingga Kartosoewirjo. Dalam kunjungan tersebut, para kader mendapatkan penjelasan mengenai sejarah rumah dan kehidupan Hos Tjokroaminoto. Para Kader juga diajak berkeliling melihat ruangan-ruangan bersejarah yang masih terawat dengan baik dan bahkan ada pakaian yang dikenakan oleh Soerkarno yang tersimpan dengan rapi. 

Kunjungan ini menambah wawasan serta menginspirasi mereka untuk terus menggelorakan semangat kebangsaan dankami banyak mendapatkan pengetahuan tentang jalan hidup Bung Karno yang dimana Bung Karno terlahir di kota yang disebut kota pahlawan kota Surabaya. Bung karno lahir disaat fajar menyingsing matahari terbit oleh karena itu Bung Karno dijuluki “Putra Sang Fajar”. Pada saat Bung Karno lahir diberi nama Koesno Sosrodihardjo dalam bahasa Jawa yang berarti kesentausaan menyukai ilmu pengetahuan dan Sosrodihardjo merupakan nama keluarga dari ayahnya. Nama Soekarno yang awalnya Kesno Sosrodihardjo berubah menjadi Soekarno dikarenakan Soekarno kerap jatuh sakit penggantian nama ini diikuti dengan ritual jawa yakni slametan.


Setelah dari rumah Hos Tjokroaminoto, rombongan melanjutkan perjalanan menuju rumah kelahiran Bung Karno yang terletak di Jalan Pandean IV No. 40, Peneleh, Surabaya. Rumah sederhana ini adalah tempat lahirnya tokoh proklamator kemerdekaan Indonesia, Soekarno, pada 6 Juni 1901. Di rumah kelahiran Bung Karno, kami disambut dengan pemandu yang menjelaskan kisah masa kecil Soekarno dan pengaruh lingkungan rumah ini terhadap perjalanan hidupnya. Rumah ini telah dijadikan museum yang menyimpan berbagai peninggalan sejarah, foto-foto, serta benda-benda yang berhubungan dengan kehidupan Bung Karno. Para Kader GMNI merasa sangat bangga bisa mengunjungi tempat bersejarah ini dan merasakan langsung jejak langkah sang pencetus ideologi marhaenisme sekaligus bapak proklamator Indonesia.


Kunjungan kebangsaan ini bukan hanya sekedar wisata sejarah, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan di antara Kader GMNI UINSA Gunung Anyar. Mereka berharap kegiatan ini dapat menjadi tradisi tahunan yang terus memupuk rasa cinta tanah air dan menghormati jasa-jasa para pahlawan bangsa. Dengan semangat yang tinggi, para Kader GMNI UINSA Gunung Anyar bertekad untuk terus mengabdi pada negeri dan melanjutkan perjuangan para pendahulu mereka dalam membangun Indonesia yang lebih baik. Secara keseluruhan, kunjungan ini tidak hanya menjadi perjalanan sejarah tetapi juga pembelajaran penting yang diharapkan dapat memotivasi kader GMNI untuk melanjutkan api semangat perjuangan sebagai kader yang militan, & progresif revolusioner dari apa yang diperoleh dari kunjungan bersejarah tersebut.

Previous Post Next Post

Iklan Atas Postingan

Iklan Bawah Postingan

Banner Iklan Majalah Nusantara