Kabar duka datang dari ulama kharismatik, Syech Ali Jaber. Ia dikabarkan meninggal dunia setelah sempat dirawat di Rumah Sakit. Kabar tersebut membuat banyak kalangan merasa kehilangan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPP GMNI), M Ageng Dendy Setiawan, misalnya.
Bagi Dendy, sapaan akrabnya, dirinya mengaku kehilangan salah satu sosok Ulama yang menyejukan. Sebab, di tengah panasnya situasi kebangsaan, Almarhum justru menjadi Oase bagi sebagian orang, terutama untuk kalangan Nasionalis.
“Innalillah. Kita kehilangan sosok ulama yang dakwah-dakwahnya menyejukan. Di masa seperti sekarang ini, kita sulit mencari sosok seperti beliau, yang mengajarkan agama dengan nasionalisme secara beriringan,” tutur Alumni UIN Sunan Ampel Surabaya ini.
Menurut Dendy, meninggalnya Syech Ali Jaber tidak hanya meninggalkan duka untuk keluarganya, tapi juga kepada para pengikut, dan juga masyarakat secara umum. “Saya berbela sungkawa kepada semua pihak yang merasa kehilangan, khususnya untuk keluarga beliau,” katanya.
“Saya sendiri merasa kehilangan atas kepergian beliau. Saya yakin, Almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT, karena Insya Allah beliau sudah mendapat tempat terbaik di kehidupan selanjutnya. Yang membuat saya sedih, kita yang masih hidup kehilangan sosok panutan seperti beliau,” tutup mantan Ketua DPD GMNI Jatim ini.
