Bangkalan, majalahnusantara.com - Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Bangkalan, menyoroti kasus pelayanan kesehatan dibeberapa wilayah di Kabupten Bangkalan karena dinilai tidak efisien dalam pelaksanaannya, Selasa (6/10/2020).
Hal itu menyebabkan relawan kesehatan yang diketuai oleh Muhyi mengambil sikap. Sebab menurut pantauan dan beberapa keluhan masyarakat yang masuk tidak ada dokter yang standby 24 jam, akan tetapi dilayani oleh perawat yang sedang piket.
Ketua DKR Bangkalan, Muhyi menuturkan, saat melakukan pemdampingan terhadap salah satu pasien tidak dilayani oleh dokter di tempat tersebut, melainkan hanya dilayani perawat oleh perawat yang sedang berjaga.
“Kita tidak bisa memastikan tingkat akurasi ketika yang melakukan pengecekan tindakan medis itu adalah perawat, bukan dokter,” ungkapnya di depan awak media.
Muhyi menambahkan, agar kedepannya pihak terkait benar-benar mengeksekusi apa yang menjadi tuntutan DKR Bangkalan ini, agar masyarakat mendapatkan pelayanan dengan baik.
“Tadi sudah kita sampaikan, semoga nantinya progres pengadaan dokter jaga 24 jam di Kabupaten Bangkalan bisa tereksekusi. Agar masyarakat bisa mendapatkan pelayanan dengan maksimal,” imbuh Muhyi.
Sementara itu Kadinkes Bangkalan, Sudiyono membenarkan Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Bangkalan hanya dua Puskesmas yang menerapkan dokter stanby 24 jam.
Pihaknya mengakui sudah melakukan penekanan pada setiap Puskesmas di Bangkalan agar menyediakan dokter jaga stanby 24 jam, akan tetapi tetapi harus mengacu sarana kesehatan juga kebutuhan.
“Kalau penekanan sudah kita tekan berkali-kali, cuman itu skala prioritas dan skala kebutuhan. Misalnya puskesmas yang minim pasien, di Kokop di rawat inapnya tidak ada pasien sama sekali dan fasilitasnya tidak tersedia seperti kamar dokter dan kamar mandinya,” jelas Sudiyo.
Sementara jumlah ideal dokter menurut Sudiyo, di setiap Puskesmas harus ada tiga dokter. Saat ini jumlah keseluruhan Dokter di Puskesmas hanya ada 24 dokter PNS dan dokter PTT sebanyak 7 orang.
“Sebenarnya kita merekap ada sekitar 46 dokter termasu k tenaga magang. Dari 46 ini sudah rata-rata dua orang perpuskemas, sudah mendekati kata ideal. Tapi kalau dipakai dokter jaga 24 jam rasanya masih alot, nanti akan kita tekankan lagi,” tandasnya. (Mmt)
