Sumenep, majalahnusantara.com - Dilansir dari media CNN Indonesia, saat kunjungan Presiden Indonesia, Joko Widodo, pada saat itu, berstatemen, perbandingan antara garam yang berasal NTT dengan garam dari Madura, Surabaya, dan Australia. Menurut Jokowi, garam yang berasal dari NTT lebih bagus, lebih putih, dan bisa masuk ke industri. Apabila diolah lebih lanjut, garam tersebut bisa menjadi garam konsumsi. Rabu, (21/8/2019)
Putra Daerah Madura, Hery Harsono, menilai Presiden terlalu dini memberikan statement bahwa kwalitas garam Madura lebih rendah dari kwalitas garam NTT dan garam impor
"Ini sangat disayangkan, karena dianggap telah melukai hati kami para petani garam rakyat Madura, yang nota bene nya dikenal sebagai pulau penghasil dan pemasok garam terbesar tanah air," kata Hery. Ahad, (25/8/2019)
Lebih lanjut, Hery Gondrong (Sapaan akrab), mengatakan, garam di Madura jauh lebih bagus kwalitasnya jika dibanding dengan sample garam yang ditunjukkan penyelenggara ketika kunjungan ke NTT beberapa waktu lalu
"Kami atas nama petani garam rakyat Madura sangat kecewa dengan penyelenggara acara yang telah dengan sengaja menyuguhkan sample garam Madura dengan kwalitas yang rendah, lebih-lebih disaat harga harga anjlok seperti ini, " Kesalnya kembali
Dari saking marahnya, pria asal karang anyar tersebut, meminta Jokowi untuk turun ke lapangam, untuk mengkroscek langsung kualitas garam di Madura.
"Kami tantang Presiden untuk turun uji lapang ke Madura,membuktikan langsung bahwa kwalitas garam kami lebih bagus dari sample yang sengaja di politisir untuk sebuah kepentingan oknum yang tidak bertanggung jawab," pungkas Hery. (Mr/hb)