Iklan

Banner Iklan Majalah Nusantara

RELOKASI PASAR MERJOSARI KEMBALI DI PROTES MASYARAKAT

RELOKASI PASAR MERJOSARI KEMBALI DI PROTES MASYARAKAT



Kota Malang - Ratusan masa melakukan Aksi unjuk rasa memadati halaman Balai Kota Malang dan halaman DPRD Kota Malang. Masa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Pasar Merjosari yang terdiri dari Sedulur Petruk, GmnI Unitri Malang, HMI UIN Malang, PMII Cabang Malang dan Pedagang Pasar Merjosari. Mereka melakukan Aksi mulai dari pukul 08:00 Wib sampai dengan pukul 11:00 Wib, Setelah Wali Kota Malang Moch. Abah Anton dan perwakilan dari anggota DPRD Kota Malang  berkenan menemui para Demostran.
Dalam aksi yang berlangsung damai tersebut massa menyuarakan pembangunan pasar terpadu Dinoyo yang telah selesai dibangun, akan tetapi harapan dan keinginan pedagang untuk menempati tempat yang lebih layak dari sebelumnya tidak sesuai dengan harapan.
Menurut Demonstran Bangunan baru pasar Tradisional Dinoyo telah selesai dibangun namun  perjanjian kerja sama (PKS) pemerintahan Kota Malang No: 050/558/35.73.112/2010 dan PT. Citra Gading AsriTama No: 352/CGA.SBY/IX/2010 yang telah disepakati jauh dari kata layak untuk ditempati. Hal inilah menjadi dasar untuk para pedagang enggan pindah ke tempat yang baru.
Masapun menegaskan bahwa hak-hak mereka sebagai pedagang telah di rampas dan di intimidasi oleh pihak pemerintah Kota Malang. “Kami minta ada status hukum baru pasar Merjosari menjadi pasar tetap, stop intimidasi, stop eksplorasi dan eksploitasi, stop Investor Asing dan cabut Surat keputusan Wali Kota Malang No: 188.45/204/35.73.112/2013 tentang penempatan penampungan sementara pasar Dinoyo di kelurahan Merjosari sebagai pasar Tradisional Merjosari", Tegas Bambang GW koordinator Paguyuban Sedulur Petruk.
Status kenyamanan dan kesejateraan PKL kini terganggu karena  Setelah keputusan Wali kota dicabut maka pihak pemerintah Kota akan melakukan pemasangan seng untuk menutupi pasar penampungan sementara, namun menuai pertentangan dari para pedagang sehingga pemasangan dibatalkan.
Abah Anton menyampaikan “Aspirasi kami tampung semua nanti akan dibicarakan kembali hak tempat pedagang sesuai peraturan perjanjian kerja sama, saya minta Saudara/i sekalian pulang ke rumah masing-masing dengan tertib dan damai.
Massa berjanji akan turun lagi ke jalan dengan jumlah yang lebih banyak apabila aspirasi dan Tuntutan tidak di indahkan oleh Pemerintah Kota Malang, bahkan GMNI Malang, PMII Malang & HMI Malang juga akan menggerakkan sejumlah Mahasiswa untuk ikut andil dalam gerakan tersebut dan bersama-sama dengan Paguyuban Sadulur Petruk sampai tuntutan terpenuhi.

Reporter :Oscar
Previous Post Next Post

Iklan Atas Postingan

Iklan Bawah Postingan

Banner Iklan Majalah Nusantara