Iklan

Banner Iklan Majalah Nusantara

Rencana Madura Jadi Provinsi Kandas

Rencana Madura Jadi Provinsi Kandas



Madura- Sepeti diberitakan di beberapa media, harapan pulau Madura untuk berpisah dengan Provinsi Jawa Timur dikabarkan gagal, meskipun mendapat persetujuan dari Bupati dan DPRD se-madura untuk membentuk provinsi baru yakni provinsi Madura.

Penundaan usulan daerah otonomi baru atau rencana pembentukan Provinsi Madura sebagai pecahan dari Jawa Timur karena dikhawatirkan tidak maksimal.  
“Tahun ini Provinsi Madura tampaknya masih belum berdiri,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Jawa Timur, Fattah Jasin, Rabu, (5/10/2016).

Terlepas itu, Fattah mengisyaratkan kekhawatirannya jika memang Provinsi Madura tetap berdiri. Sebab, pembentukan sebuah provinsi baru bukan barang mudah. Keinginan untuk itu juga tidak semata diwujudkan dari pernyataan para bupati di daerah.

“DPRD itu representasi masyarakat. Dengan itu menunjukkan jika keinginan mendirikan provinsi itu benar-benar berasal dari masyarakat Madura,” kata Fattah.

Di bagian lain, Fattah mengingatkan bahwa saat ini Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyiapkan sejumlah rencana program untuk kawasan Madura. Ia khawatir, jika Madura dibuat provinsi potensinya justru menurun dibanding masih bergabung dengan Jawa Timur.

“Gubernur Jatim sendiri sudah menyiapkan perencanaan pembangunan di Madura dalam jangka panjang, misalnya dengan menyiapkan Bandara Kangean, dan sebagainya,” katanya.

Selain pulau Madura, pemerintah pusat juga resmi menolak pengajuan usulan 222 daerah otonomi baru di Indonesia. Pengetatan anggaran negara menjadi dasar penundaan pemekaran sejumlah wilayah itu.

“Kami tunda, tidak tahun ini. Karena masalah ekonomi. Ekonomi kita sedang ada pengetatan, penyesuaian anggaran,” kata Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Selasa, 4 Oktober 2016.

Diketahui, hingga September 2016, memang telah ada 222 usulan daerah otonomi baru yang masuk. Sebanyak 87 di antaranya merupakan warisan periode pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sementara sisanya, 135 usulan masuk di era Presiden Joko Widodo.


“Kami bukan menghalangi, 70 persen APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kan untuk daerah. Apakah itu anggaran infrastruktur dan lainnya. Saya kira (DOB) tidak tahun ini,” kata Tjahjo. (vc/mmc)
Previous Post Next Post

Iklan Atas Postingan

Iklan Bawah Postingan

Banner Iklan Majalah Nusantara